KTMC

Sebuah blog tidaklah harus kompleks yang terdiri dari banyak topik yang kadang tidak kita kuasai. Berhentilah untuk berfikir seperti itu, santailah dan berfikirlah sesederhana mungkin. Tulislah artikel seperti hal-hal yang kita bicarakan sehari-hari dan itu lebih baik dari pada kita memaksakan sesuatu hal yang tidak kita ketahui/kuasai awal akhirnya. Dengan seperti ini seakan-akan kita mengajak para pembaca untuk berdiskusi lewat tulisan-tulisan.

Untuk siapakah artikel yang anda tulis? Apakah untuk pengunjung baru, pelanggan setia, industri professional atau pembaca pintas lalu? Jika artikel kita ditujukan untuk pengunjung baru, atau orang-orang yang belum kita ketahui asalnya, maka berhati-hatilah dalam menggunakan singkatan atau istilah-istilah asing tanpa terlebih dahulu kita jelaskan kepada mereka dalam artikel kita. Jika artikel anda ditujukan untuk pelanggan setia, maka hindari memberikan atau menjual produk yang mereka sendiri sudah memilikinya atau mengetahuinya. Membuat artikel dengan target semua pengunjung itu juga baik, tetapi artikel kita haruslah menyentuh semua target pengunjung baik itu untuk pemula ataupun untuk sesuatu yang lebih teknis/mendalam bagi mereka yang menjadi pelanggan setia kita. Atur-aturlah dan pikirkanlah dengan baik, tetapi jangan terlalu memaksakan diri untuk membuat artikel yang sulit dengan target semuanya dalam satu jenis artikel.

Mulailah berlajar menghitung-hitung jumlah pengunjung dari salah satu blog yang sejenis kemudian hitunglah jumlah pengunjung dari blog tersebut hal ini untuk mengetahui jumlah target dari pengunjung blog kita dikemudian hari. Selain itu kita haruslah berani untuk mengambil suatu keputusan dalam menulis artikel yang lebih unik dengan karakter yang berbeda dan tentunya dengan isi lebih baik dari yang ada, tunjukanlah bahwa kita memiliki kepribadian dan semangat yang lebih tinggi dari mereka yang sudah terlebih dahulu menulis isi artikel yang mirip dengan blog kita. Jika tidak berani menciptakan terobosan maka kita akan terhempas dalam kerumunan dunia maya dan menghilang tanpa jejak. Tanyakanlah pada diri sendiri; Apa yang menyemangati kita? Apa yang membuat kita menyukai sesuatu yang kita lakukan? Apa yang akan ditonjolkan pada blog kita? Kita seharusnya menulis artikel terbaik dari apa yang kita kuasai baik dari sisi ilmu maupun pengalaman, dan janganlah menulis artikel hanya untuk mengisi blog.

Perhatikan bahwa jumlah pengunjung perlahan-lahan bertambah dan suatu hari anda akan memimpin sebagai salah satu blogger professional, jika sudah seperti ini publik dengan sendirinya akan menempatkan blog kita sebagai blog referensi, namun tetaplah kita berjalan perlahan dalam kepastian.

Sering kita terjebak dalam ketergesaan dengan berfikir untuk menciptakan blog yang bagus untuk SEO (Search Engine Optimization), tapi ingatlah bahwa blog kita diciptakan sebagai penerbit. Biarlah semua berjalan perlahan, hal ini justru memberi kesempatan mesin pencari agar mudah untuk mengindeks artikel-artikel kita dari artikel lama sampai dengan artikel terbaru karena toh dengan sendirinya mesin pencari akan mengarahkan lalu lintasnya pada blog kita. Jika artikel kita bermanfaat, unik dan menarik maka dengan sendirinya akan menarik mesin pencari untuk merujuk pada blog kita, hal ini adalah cara terbaik untuk mempromosikanya sendiri. Jika kita membuat artikel hanya untuk mesin pencari (teknik SEO) maka janganlah bermimpi untuk mendapatkan pengunjung sesuai dengan keinginan kita. Buatlah artikel yang terbaik untuk pengunjung, maka mesin pencari akan menyusul.

Anda memegang koran sekarang? Perhatikanlah betapa mudahnya kita menemukan artikel-artikel yang menarik menurut penilaian kita. Demikian pula dengan blog kita, seberapa mudah para pengunjung menemukan artikel yang menarik dari blog kita yang terorganisir dengan baik.

Mengumpulkannya dalam suatu kategori adalah cara termudah untuk mengorganisir artikel-artikel pada blog kita, tetapi hati-hatilah dalam penempatan artikel pada suatu kategori tertentu, jangan terlalu banyak terjadi duplikat kategori (sebuah artikel terkumpul dalam beberapa kategori). Tentukanlah kategori yang tidak lebih dari 5 dalam satu artikel atau kalau bisa dalam satu blog. Hal ini sangat bermanfaat bagi pengunjung untuk meng-ubek-ubek blog kita.

Komentar merupakan cara terbaik untuk memperoleh umpan balik dan untuk berinteraksi dengan para pengunjung. Mematikan komentar itu sama dengan kita ingin mengatakan "perhatikan aku, dengarkan aku, tapi jangan berbicara padaku". Jika kita ingin benar-benar berhubungan dengan orang lain, maka biarkanlah mereka berbicara pada kita dan kita harus siap untuk meresponnya ketika mereka berkomentar.

Masih ingat artikel sebelumnya tentang Kaidah Sederhana untuk Desain Blog Terbaik? Artikel tersebut dapat kita gunakan sebagai rujukan. Sebuah blog adalah perpanjangan dari (anggaplah) perusahaan kita. Update dan perbaikilah tampilan, warna, dan hal teknis lainnya agar blog tampak serasi dengan tujuannya. Hanya menggunakan beberapa logo, warna dan atau desain yang tidak serasi membuat orang lain tidak begitu peduli akan blog kita dengan kata lain "blog kita tidak begitu unik dimata pengunjung". Carilah dan temukanlah desain terbaik untuk blog kita yang mampu menggambarkan tujuan dari blog yang kita buat.

Jika semua hal diatas gagal, dari mulai artikel-artikel terbaru, menjawab komentar-komentar, berbicara tentang apa yang anda lakukan dan pikirkan, mengapa? Atau bahkan anda belum menemukan target pengunjung atau lebih parahnya anda tidak tahu apa yang akan anda lakukan untuk menulis suatu artikel. Kita harus tetap berjalan, berlari dan janganlah berhenti untuk belajar, berfikir dan menulis. Diam berarti membunuh blog kita sendiri.

Ambil napas dalam-dalam, santai dan ingatlah bahwa menulis blog itu tidaklah sulit. Berfikirlah bahwa kita hanya menuliskan sesuatu untuk dibaca oleh para pengunjung blog kita. Setiap hari kita menulis dan membaca email, berinteraksi dengan orang lain, bercengkrama dengan teman sekantor dan begitu pulalah dengan blog. Blog adalah cara lain untuk mendapatkan dan memberikan informasi dalam membantu mendidik dan menginformasikannya kembali pada orang lain.